LITERASI DIGITAL MENJADI BUDAYA BARU DI ERA DIGITALISASI
Di era saat ini, perkembangan teknologi semakin pesat, hal tersebut telah memberikan banyak kemajuan dan kemudahan bagi kehidupan manusia. Segala kegiatan dapat dengan mudah dilakukan hanya memanfaatkan komputer dan internet. Melalui hal tersebut segala jenis informasi dapat tersebar luas secara mudah.
Dilansir oleh Direktorat Sekolah Dasar, berdasarkan hasil surveynya di Indonesia, menyatakan bahwa 73,9 persen penduduknya memanfaatkan teknologi digital dimana hal tersebut setara dengan 202 juta orang dari total 270 juta penduduk Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa penduduk Indonesia telah memanfaatkan teknologi yang berkembang.
Persebaran teknologi informasi yang semakin mudah juga tidak semuanya berisi tentang hal positif, namun juga terdapat hal negatif, seperti penyebaran informasi tentang berita hoaks, radikalisme, penipuan, dan lain sebagainnya. Dengan adanya hal tersebut kita sebagai pengguna teknologi perlu adanya cara untuk memahami dan menyaring informasi tersebut, salah satunya yaitu dengan meningkatkan literasi digital.
Apakah kalian tahu literasi digital itu? Siapa yang mencetuskan istilah literasi digital? Istilah literasi digital dicetuskan oleh Paul Gilster yaitu seorang pemerhati teknologi informasi asal Amerika Serikat yang kemudian istilah tersebut dijadikan istilah baku dalam bukunya Digital Literacy yang terbit pada 1997. Menurut Paul Gilster dalam bukunya yang berjudul Digital Literacy (1997), literasi digital merupakan kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer. Selain itu, berdasarkan lansiran Portal Informasi Indonesia, UNESCO memperkuat istilah literasi digital , menurutnya literasi digital yaitu berkaitan dengan kecakapan (life skill) karena tidak hanya melibatkan teknologi, melainkan meliputi kemampuan untuk belajar, berpikir kritis, kreatif, dan inovatif untuk menghasilkan kompetensi digital.
Di Indonesia, literasi digital telah meningkat. Hal tersebut dibuktikan oleh survey yang dilakukan dalam pengukuran Indeks Literasi Digital Indonesia 2021, yang menyatakan bahwa budaya digital (digital culture) mendapatkan skor tertinggi yaitu 3.90 dalam skala 5 atau baik. Dengan demikian, literasi digital di Indonesia diharapkan dapat terus meningkat supaya masyarakat Indonesia dapat menjadi masyarakat yang cerdas, kreatif, dan inovatif serta dapat memilah – milah informasi yang positif maupun negatif.
Anita Rahmawati, S.Pd. Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Pati dari instansi SDN Sumbersari 03, dengan selesainya pembuatan E-Library atau Perpustakaan digital diharapkan menumbuhkambangkan budaya literasi di kalangan baik siswa maupun bapak/ibu guru yang lain. Untuk menuju E-Library Anita Rahmawati, S.Pd. bisa mengunjungi tautan berikut :
Bagi murid SDN Sumbersari 03 yang sudah membaca buku di e-library silakan mengisi daftar hadir dengan klik dibawah ini!
Bagi pengunjung umum yang sudah membaca buku di e-library silakan mengisi daftar hadir dengan klik dibawah ini!